Jumat, Mei 22

Cara Trace Bitmap Inkscape

Terkadang ketika membuat design banner ataupun media promosi lainnya, client memberikan logo berupa bitmap dengan ukuran yang kecil. Yang jadi masalah adalah ketika logo ditarik untuk dibesarkan ukurannya hasilnya jadi pecah. Sebenarnya ada solusi untuk masalah ini yaitu dengan melakukan Trace gambar logo tersebut.

Trace Bitmap Inkscape

Di software pengolah vektor lainnya seperti Corel DRAW terdapat sebuah fitur untuk melakukan trace gambar dengan nama Quick Trace. Di Inkscape fitur yang sama bisa ditemukan pada bagian Path - Trace Bitmap. Pertanyaannya sekarang bagaimana cara penggunaannya? simak ulasannya dibawah :

Langkah pertama lakukan import terhadap gambar atau logo yang akan diubah ke vektor dengan cara klik file - import atau menggunakan kombinasi keyboard Ctrl + I lalu cari dan pilih gambar yang akan diubah ke vektor.

Setelah itu pilih gambar kemudian buka jendela Trace Bitmap yang bisa dibuka melalui menu Path - Trace Bitmap atau dengan menggunakan kombinasi keyboard Shift + Alt + B. Setelah itu akan muncul jendela Trace Bitmap.

Disini kita dapat memilih akan melakukan Single Scan atau Multiple Scans. Single Scan berati kita hanya melakukan scaning gambar sekali dan membentuk sebuah path baru sedangkan Multiple Scans beratri kita melakukan beberapa kali scan lalu hasilnya membentuk sebuah grup berisikan path hasil scan tadi.

Single Scan

Dibagian single scan terdapat beberapa pilihan seperti :
  • Brightness Cutoff, Berfungsi untuk mendeteksi bentuk gambar berdasarkan kecerahan warna gambar. Untuk mengatur kecerahan gunakan kolom Threshold di sebelah kanan. Semakin besar thresholdnya semakin jelas pendeteksian kecerahan warnanya namun jika terlalu besar maka gambar yang harusnya tidak diperlukan ikut terbentuk menjadi vektor.
  • Edge Detection, Berfungsi untuk mendeteksi bentuk gambar berdasarkan sisi atau sudut yang terdapat didalam gambar. Sama seperti Brightness Cutoff, semakin besar thresholdnya semakin jelas garis yang terbentuk namun peluang noise yang ikut menjadi vektor juga semakin besar.
  • Color Quantization, Berfungsi untuk mendeteksi bentuk gambar berdasarkan banyaknya warna. Untuk mengaturnya sesuaikan dengan berapa banyak warna yang akan dideteksi di kolom Colors di sebelah kanan.
Selain itu ada pilihan Invert Image yang berarti membalik hasil scan. Misalkan pada hasil scan didapat sebuah vektor berwarna hitam. Dengan menggunakan Invert image maka gambar vektor tersebut akan berubah menjadi transparan dan backgroundnya yang berubah menjadi hitam. Hasil dari masing masing pilihan menunya bisa dilihat pada gambar dibawah ini (klik untuk memperbesar).



Multiple Scans

Sama seperti Single Scans. Dibagian multiple scans juga ini terdapat beberapa pilihan seperti :
  • Brightness Steps, Berfungsi sama seperti Brightness Cutoff dan hasilnya pun mirip. Hanya saja hasil yang didapatkan berupa group vektor.
  • Colors, Berfungsi untuk mendeteksi gambar beserta warnanya. Hasil yang didapat juga termasuk warnanya.
  • Grays, Hampir mirip dengan Colors. Bedanya warna hasil yang didapat berupa grayscale.
Pada bagian kanan sebaris dengan Brightness Steps terdapat kolom Scans yang berfungsi untuk mengatur berapa kali banyaknya scans yang harus dilakukan. Semakin besar angkanya maka hasil yang didapat semakin jelas. Hasil dari masing masing pilihan menunya bisa dilihat pada gambar dibawah ini (klik untuk memperbesar).



Untuk bagian bagian lain akan dibahas lebih lanjut di part 2. Akhir kata selamat mencoba.

Selasa, Mei 19

Cara Export File Inkscape

Sama seperti aplikasi pengolah vektor lainnya seperti Corel DRAW ataupun Adobe Illustrator. Inkscape juga dapat mengekspor gambar menjadi berbagai jenis file grafis vektor dan bitmap. Untuk export file grafis bitmap yang didukung Inkscape hanyalah PNG. PNG sendiri adalah standar yang didukung secara native oleh semua web browser utama dan program grafis lain pada umumnya. 

Cara export gambar Inkscape

Untuk melakukan export vektor yang telah dibuat menggunakan Inkscape menjadi PNG, pertama tama klik File - Export Bitmap atau tekan kombinasi keyboard Shift+Ctrl+E. Setelah itu akan muncul sebuah jendela pengaturan dimana terdapat 4 Tab yang digunakan untuk melakukan pengaturan pada gambar yang akan di export. Untuk keterangannya bisa dilihat dibawah ini :
  • Page : Semua object yang berada di dalam area halaman kerja yang di ekspor.
  • Drawing : Export semua object yang ada di dalam canvas walaupun objek berada diluar batas area halam kerja, object yang berada dipaling pinggir menjadi batas akhir dari gambar hasil ekspor.
  • Selection : export object yang dipilih, untuk memilih objek bisa dengan cara klik sedangkan untuk memilih beberapa objek bisa dilakukan dengan cara menekan tombol Shift bersamaan dengan klik. Object yang berada paling pinggir menjadi pembatas gambar hasil ekspor. Nama gambar sesuai dengan nama Object yang dipilih.
  • Custom : ekspor gambar dengan batas sesuai ukuran ukuran yang ditentukan secara manual. 
Selanjutnya dibawah bagian Export Area terdapat Image Size. Disini kita dapat mengatur ukuran gambar dan resolusi yang digunakan. Ukuran gambar menggunakan satuan pixel dan untuk resolusinya sendiri menggunakan satuan dpi (dot per inch). Semakin besar dpi maka kualitas gambar yang dihasilkan akan semakin baik. Ada beberapa standar ukuran dpi untuk berbagai penggunaan dalam dunia percetakan. 150dpi adalah standar umum untuk kualitas tinggi reproduksi foto pada buku dan majalah. Sedikit berbeda untuk koran, biasanya kualitas foto di koran hanyalah 85dpi, dan pada billboard kurang lebih hanya 45dpi.

Semakin tinggi dpi maka akan semakin tajam gambarnya, karena kerapatan dot dan pencampuran warnanya akan semakin menyatu dan halus. Jadi jangan heran kalau anda mencetak sebuah gambar dengan dpi yang tinggi dengan menggunakan printer rumahan membuat tinta yang digunakan lebih banyak dari biasanya.

Selanjutnya dibagian bawah terdapat kolom filename untuk meletakkan dimana file yang dihasilkan. Dibagian bawahnya lagi terdapat checkbox untuk Batch Export selected objects. Batch Export sendiri merupakan fitur untuk mengekspor gambar menjadi beberapa bagian yang terpisah. Dibawah checkbox Batch Export terdapat check box untuk menyembunyikan gambar yang tidak ikut terekspor. dan yang terakhir tombol Export untuk melakukan export.

Jika file hasil export yang dikehendaki adalah JPG atau GIF maka lakukan convert menggunakan GIMP.

Semoga bermanfaat.

Senin, Mei 18

3 Software Animasi 2D Gratis di Linux

Dunia animasi saat ini sudah berkembang sesuai perkembangan jaman. Animasi sendiri adalah gambar begerak yang terbentuk dari sekumpulan gambar yang disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi. Berdasarkan bentuk gambarnya, saat ini dikenal animasi 2D dan animasi 3D. Contoh dari animasi 2D sendiri seperti Battle of Surabaya, Tom and Jerry dan kebanyakan Anime Jepang seperti Naruto, One Piece, To Aru Majutsu no Index, dll sedangkan contoh animasi 3D antara lain seperti Adit & Sopo Jarwo, Upin & Ipin, dan beberapa animasi buatan blender foundation yang bisa ditonton secara gratis di situs webnya disini.

Di sistem operasi berbasis Linux sendiri sebenarnya sudah banyak software animasi 2D yang dibuat dan dikhususkan untuk platform Linux. Namun sayangnya beberapa diantaranya sudah terhenti pengembangannya seperti Ktoon. Nah berikut ini, ada beberapa software yang biasa digunakan untuk membuat animasi 2D terbaik menurut poesinkje.

Synfig Studio

Beberapa tahun yang lalu, Robert Quattlebaum membuat sebuah software animasi bernama Synfig Studio dan mencoba menjualnya. Karena penjualannya tidak terlalu memuaskan pada tahun 2005, ia membuat source code Synfig menjadi open source di bawah lisensi GNU Public. Sejak itu, banyak orang terus mengembangkan software ini dan menjadi seperti sekarang.

Synfig Studio

Synfig Studio dirancang sebagai software animasi sesuai standar industri animasi dunia untuk membuat film animasi berkualitas dengan menggunakan vektor dan bitmap. Untuk membuat animasi 2D tidak lagi diperlukan membuat animasi frame by frame. Software ini memungkinkan untuk membuat animasi 2D lebih berkualitas dengan sdm yang lebih sedikit. Synfig Studio tersedia untuk Windows, Linux dan Mac OS X. Synfig sendiri mempunyai dokumentasi lengkap tentang cara penggunaan dan lainnya secara rinci yang mudah untuk diikuti yang ditulis dalam bahasa Inggris yang bisa dilihat di link berikut.

Yang sedikit unik di Synfig Studio ini, tampilan windownya terpisah menjadi beberapa bagian seperti GIMP versi lama. Bagi beberapa orang mungkin akan sedikit mengganggu. Walau begitu software ini masih tetap powerful untuk membuat animasi 2D.

Tupi

Tupi adalah sebuah fork dari KTooN yang perkembangannya dihentikan. Tupi dibuat oleh seorang mantan co-developer KTooN pada tahun 2010. Karena merupakan fork dari KTooN, terdapat banyak kesamaan antara Tupi dengan KToon seperti user interface, fitur dsb. Perbedaan Tupi dengan KTooN adalah adanya perbaikan bug dan penambahan fitur pada Tupi yang sebelumnya tidak tersedia pada KToon seperti tweening.

Tupi Screenshot

Tupi sendiri didesain dengan tampilan yang sedemikian rupa sehingga anak usia 8 tahun pun dapat mengoperasikan software ini. Format animasi software ini masih berupa Frame by frame.

Selain tweening, Tupi juga support dengan cutout animation. cutout animation sendiri merupakan teknik dalam animasi dimana bagian yang dipilih dari sebuah objek seperti bagian tubuh karakter/tokoh diotong lalu digerakkan, digerakkan atau diputar sesuai keinginan.

Tupi memiliki channel Youtube resmi yang berisi tentang video tutorial cara penggunaan Tupi dalam bahasa Inggris. Channel Youtube Tupi sendiri bisa dilihat disini.

Pencil2D

Pencil 2D adalah sebuah software animasi 2D tradisional (berupa frame by frame) yang tersedia untuk digunakan secara bebas dan gratis. Software ini adalah fork dari sebuah software animasi tradisional bernama Pencil yang pengembangannya dihentikan karena developer aslinya tidak punya waktu untuk mengembangkannya. Fork Pencil2D ini sendiri dilakukan oleh Matt Chang.

Pencil2d screenshot

Pencil2D dapat menggunakan gambar berupa bitmap dan vektor. Software ini bersifat Open Source dan Cross platform atau dapat dijalankan di platform yang berbeda. Untuk urusan sumberdaya, software ini tergolong ringan.

Pencil2D sangat baik untuk digunakan karena pengoperasiannya yang tergolong mudah untuk digunakan. Walaupun begitu jika dibandingkan dengan dua software diatas, software ini memiliki beberapa kelemahan seperti tidak adanya fungsi tweening.